saya :D

saya :D
ordinary girL

Kamis, 03 November 2011

PROTEIN DARAH

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Darah merupakan cairan yang mengisi sauatu bagian tersendiri dari system sirkulasi yang mengalir sesuai dengan irama kontraksi jantung. Darah terdiri dari komponen yang disebut plasma. Komponen plasma darah berupa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah membeku. Sedangkan komponen interseluler terdiri dari air dan zat padat yang sebagian albumin, globulin dan fibrinogen.
Darah merupakan komponen yang sangat vital bagi tubuh yang berfungsi membawa nutrient dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan, membawa oksigen dari paru-paru ke dalam jaringan dan membawa hasil metabolism tubuh yang tidak terpaki ke alat pembuangan, membawa hormone ke bagian tubuh lain, pengendali suhu tubuh, mengatur keseimbangan air, sebagai buffer dan mengandung faktor kekebalan tubuh. Darah terdiri dari plasma darah. Susunan plasma terdiri atas:
a.       Air: 91,0%
b.      Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
c.       Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll)
Protein plasma terdiri dari dua jenis utama yaitu albumin dan globulin. Kadar protein dalam darah dapat dilihat dari beberapa sampel, diantaranya albumin pada putih telur, susu dan plasma darah sendiri.

  1. Rumusan Masalah
1.      Dalam menentukan kadar protein baik protein standar maupun protein sampel, metode apa yang digunakan dalam praktikum kali ini?
2.      Apa yang dimaksud dengan metode Lowry?
3.      Berapa kadar protein pada setiap sampel?

  1. Tujuan
1.      Untuk menentukan kadar protein standar dan kadar protein sampel dengan menggunakan metode Lowry
2.      Untuk  memahami tentang metode lowry
3.      Untuk mengetahui kadar protein setiap sampel mulai dari plasma darah, albumin dan susu

D.    Manfaat
1.      Dapat menentukan dan menghitung kadar protein darah dengan menggunakan metode lowry
2.      Dapat menjelaskan tentang pengertian metode lowry



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Darah merupakan cairan yang mengisi suatu bagian tersendiri dari sistem sirkulasi yang mengalir sesuai dengan irama kontraksi jantung. Darah terdiri dari komponen seluler dan material interseluler yang disebut plasma. Komponen seluler darah berupa sel darah merah, sel darah putih, dan sel darah pembeku. Sedangkan komponen interseluler terdiri dari air dan zat padat yang sebagian albumin, globumin, dan fibrinogen. Darah merupakan komponen yang sangat vital bagi tubuh yang berfungsi :
  1. membawa nutrient dari salutan pencernaan ke seluruh jaringan
  2. membawa oksigen dari paru – paru ke dalam jaringan
  3. membawa hasil metabolisme tubuh yang tidak terpakai ke alat pembuangan
  4. membawa  hormon ke bagian tubuh lain
  5. pengendali suhu tubuh
  6. pengatur keseimbangan air
Darah terdiri atas sel-sel dan cairan yang mengisi sirkulasi tertutup yang mengalir dalam gerak teratur tanpa arah, didorong terutama oleh kontraksi ritmis jantung. Darah dibentuk dari 2 bagian : bentuk elemen, atau sel-sel darah dan plasma, fase cair dimana yang pertama tersuspensi. Bentuk elemen adalah eritrosit, atau sel darah merah; trombosit; dan leukosit, atau sel darah putih. Darah adalah jaringan penyambung khusus yang terdiri atas sel-sel darah dan banyak intertitial ekstrasel. Sistem vaskuler darah juga merupakan alat transport oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2);  yang pertama terutama terikat pada hemoglobin eritrosit, sedangkan yang terakhir, selain terikat pada protein eritrosit (terutama hemoglobin), juga diangkut dalam bentuk larutan dalam plasma sebagai CO2 atau dalam bentuk HCO3- .
Protein Darah
Plasma mentransport metabolit-metabolit dari tempat absorpsi atau sintesisnya, menyalurkannya ke berbagai daerah organisme. Ia juga mentransport sisa-sisa metabolisme, yang dibuang dari darah oleh organ-organ ekskresi. Darah, merupakan alat distribusi hormon-hormon, memungkinkan pertukaran pesan-pesan kimia antara organ-organ yang jauh untuk fungsi normal sel. Selanjutnya ia berperanan dalam pengaturan distribusi panas dan keseimbangan asam-basa dan osmotik.
Plasma adalah suatu larutan aqueous yang mengandung zat-zat derigan berat molekul besar dan kecil yang merupakan 10% volumenya. Protein-protein plasma merupakan 7% dan garam-garam  anorganik 0,9%, sisanya yang 10% terdiri atas beberapa senyawa organik dari berbagai asam-asam amino, vitamin, hormon, lipid dan sebagainya. Melalui dinding kapiler plasma berada dalam keadaan keseimbangan dengan cairan intersitial jaringan. Plasma merupakan lingkungan internal yang secara langsung maupun tidak langsung merendami seluruh sel tubuh dan melindunginya dari pengaruh luar. Plasma terdiri dari air sebanyak 92 % dan sisanya merupakan zat lain. Zat penyusun plasma terdiri atas protein yang berat molekulnya lebih dari 50.000 µg / molekul dan yang kurang dari itu adalah glukosa, lipida, asam amino, hormon, produk buangan metabolik seperti urea, asam urat, dan kreatinin
Protein-protein plasma dapat dipisahkan pada ultrasentrifuge atau dengan elektroforesis menjadi albumin, alfa, beta dan gama globulin; dan fibrinogen. Albumin adalah komponen utama dan mempunyai peranan utama mempertahankan tekanan osmotik darah. Gamma globulin adalah antibodi dan dinamakan imunoglobulin. Fibrinogen diperlukan untuk pembentukan fibrin dalam langkah terakhir pembekuan.
Beberapa zat yang tidak larut, atau hanya sedikit larut dalam air dapat ditransport oleh plasma karena mereka berikatan dengan albumin atau dengan alfa dan beta globulin. Misalnya, lipid tidak larut dalam plasma, tetapi berikatan dengan bagian hidrofobik molekul protein. Karena molekul ini juga mempunyai bagian hidrofilik, kompleks lipid-protein larut dalam air.
Perlu diketahui, protein dalam suatu cairan seperti dalam plasma darah, cairan limfedan cairan tubuh lainnya, berperanan sebagai bahan yang mengatur tekanan osmosa cairan tubuh dan karena sifatnya sebagai senyawa dapar /buffer maka protein juga berperanan dalam menjaga kestabilan pH cairan tubuh. Protein dalam kelompok ini juga berperanan sebagai pembawa asam amino yang perlu dipindahkan dari satu organ ke organ yang lain. Sebagian protein yang lain berperanan sebagai senyawa antibodi yang melindungi tubuh dari serangan bakteria dan benda asing lainnya.
Protein merupakan polimer linier dari asam amino yang diikat oleh ikatan peptida. Interaksi antar asam amino pada sekuen linier menstabilkan struktur spesifik dari folded-three-dimensional dari masing-masing protein. Struktur teriser protein merupakan hasil dari interaksi hidrofobik antara grup dengan sisi non polar dan ikatan hydrogen antara sisi grup polar yang menstabilkan folding dari struktur sekunder menjadi susunan yang kompak. Terdapat empat metode spektroskopik yang digunakan untuk mengukur konsentrasi protein dalam larutan. Metode ini adalah pengukuran protein intrinsik dengan menggunakan absorbansi sinar UV. Metode yang lain didasarkan pada perubahan warna yaitu uji Lowry, uji copper/bicinchoninic dan uji Bradford. Walaupun salah satu atau lebih dari tiga metode ini sering dilakukan secara rutin di laboratrium biokimia, namun karena beberapa alasan, tak satupun dari prosedur diatas nyaman dilakukan. Absorbansi sinar UV membutuhkan protein murni yang diketahui. (Turner, 2000).
Protein dalam plasma memiliki konsentrasi sekitar 1 mmol/L. Dengan bantuan elektroforesis, protein plasma dapat dipisahkan menjadi fraksi albumin serta fraksi α1, α2, β, dan γ-globulin. Sekitar 56% protein plasma merupakan fraksi albumin, 4% adalah α1-globulin, α2-globulin sebanyak 10%, β-globulin 12%, dan 18% dari jumlah protein plasma merupakan γ-globulin. (http:/otetatsuya.wordpress.com)
Albumin merupakan jenis Protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60%. Manfaatnya untuk pembentukan jaringan sel baru. Didalam ilmu kedokteran, Albumin ini dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringansel tubuh yang terbelah/rusak. Albumin juga berperan mengikat Obat-obatan Serta Logam berat yang tidak mudah larut dalam  darah.
Uji Lowry and copper/bicinchoninic didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu1+ oleh amida. Walaupun bersifat lebih akurat, metode ini membutuhkan beberapa larutan reagen yang harus dicampur dan diukur secara hati-hati selama uji. Hal ini diikuti oleh lamanya waktu inkubasi, kenaikan temperatur, dan pengukuran immediate absorbansi dari larutan yang bersifat tidak stabil. Kedua uji tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai larutan biokimia terlarut seperti deterjen, lipids, buffer dan agen pereduksi. Uji ini juga membutuhkan berbagai seri larutan standard yang masing-masing memiliki konsentrasi yang berbeda. Uji didasarkan pada equilibrium antara tiga bentuk pewarna Comassie Blue G. Dalam kondisi asam, pewarana Comassie Blue G paling stabil dalam bentuk doubly-protonated red (Stoscheck, 1990).











BAB III
METODOLOGI
A.    Alat dan bahan           
Alat :
1.      Tabung reaksi
2.      Spektrofotometer
3.      Vortex
4.      Tabung cupet
5.      Pipet
6.      Labu ukur
Bahan :
1.      Larutan protein standar    
2.      Blangko (aquades)
3.      plasma susu, albumin, dan plasma (sampel)
4.      larutan lowry A
5.      larutan  lowry B

B.     CARA KERJA
Menyiapkan 3 tabung reaksi yang amsing-masing diisi 0,5 ml larutan plasma darah, susu dan albumin
Menambahkan lawry B sebanyak 2,5 ml ke dalam masing-masing tabung dan di vortex dan di biarkan selama 10 menit.

Menambahkan larutan lowry A sebanyak 0,25 ml dan divortex setelah itu didiamkan selama 30 menit.

Setelah 30 menit dibaca pada panjang gelombang 570 nm dan dihitung dengan rumus:
Kadar protein= (Abs Sampel/Abs standart) x kadar protein standart x pengenceran

Kadar protein=(Abs/Abs standar)x kadar protein standar x pengenceran

 

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
a.       Penetapan Kadar Protein Standar
Konsentrasi
Larutan Induk
Aquades
Absorbansi
0
0,0
1,0
0,00
30
0,1
0,9
0,84
60
0,2
0,8
0,85
90
0,3
0,7
0,84
120
0,4
0,6
1,04
150
0,5
0,5
1,14
180
0,6
0,4
1,16
210
0,7
0,3
1,64
240
0,8
0,2
1,85
270
0,9
0,1
1,66
300
1,0
0,0
1,96
            Persamaan: y.n =0,0054x +0,3709
Dimana:
 y adalah absorbansi sampel
x adalah kadar protein
n adalah pengenceran yaitu 10x

b.      Penetapan Kadar Protein Sampel
Sampel
Absorbansi
Keterangan
Susu
0,108
Awalnya berwarna choklat muda, setelah ditambah larutan lowry B berwarna pink keruh. Kemudian setelah ditambah larutan lowry A menjadi abu – abu (ungu keabu-abuan) dan ada endapan
Albumin / Putih Telur
0,195
Awalnya berwarna putih keruh, setelah ditambah larutan lowry B berwarna putih keruh. Kemudian setelah ditambah larutan lowry A menjadi biru tua pekat
Darah
0,116
Awalnya berwarna merah, setelah ditambah larutan lowry B berwarna merah keruh. Kemudian setelah ditambah larutan lowry A menjadi hijau kehitam - hitaman

Analisis data:
Dengan persamaan y =0,0054x + 0,3709 maka diperoleh hasil
  1. Sampel susu
y.n                   = 0,0054x + 0,3709
0,108 x 10       = 0,0054x +0,3709
X                     = 0,108 . 10 – 0,3709
                                    0,0054
X                     = 131,31
  1. Sampel albumin
y.n                   = 0,0054x +0,3709
0,195 . 10        = 0,0054x +0,3709
X                     = 0,195 . 10 – 0,3709
                                                0,0054
X                     = 292,43
  1. Sampel darah
y.n                   = 0,0054x +0,3709
0,116 . 10        = 0,0054x +0,3709
X                     = 0,116 . 10 – 0,3709
                                    0,0054
X                     = 146,13





B.     PEMBAHASAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
a.       Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
b.      Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
c.       Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
d.      Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
e.       Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
f.       Menjaga suhu temperatur tubuh
g.      Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
h.      Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.
Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin / fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka. Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi. Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :
a.       Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
b.      Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
c.       Enzin
d.      Antibodi
e.       Hormon
f.       Urea
g.      Asam urat
h.      Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dsb.
Pada praktikum analisis bahan tentang kadar protein darah ini  menggunakan bahan  plasma darah, albumin dan susu. Dalam praktikum ini setiap bahan di uji dengan menggunakan metode lowry.  Uji Lowry didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu1+ oleh amida. Walaupun bersifat lebih akurat, metode ini membutuhkan beberapa larutan reagen yang harus dicampur dan diukur secara hati-hati selama uji. Hal ini diikuti oleh lamanya waktu inkubasi, kenaikan temperatur, dan pengukuran immediate absorbansi dari larutan yang bersifat tidak stabil. Uji ini dapat dipengaruhi oleh berbagai larutan biokimia terlarut seperti deterjen, lipids, buffer dan agen pereduksi. Uji ini juga membutuhkan berbagai seri larutan standard yang masing-masing memiliki konsentrasi yang berbeda. Pada uji lowry ini juga, terdapat 2 larutan yang digunakanyaitu larutan lowry A dan larutan lowry B. Larutan Lowry A sendiri terdiri dari Natrium Karbonat dan Natrium Sulfat. Sedangkan larutam lowry B terdiri atas Molidat dan Fusfotustad dengan perbandingan 1:1.
Adapun cara mengujikannya yaitu menyiapakan 3 tabung reaksi. Masing -masing tabung di isi dengan plasma, albumin, dan susu. Ketiga tabung tersebut di beri campuran larutan lowry B sebanyak 2,5 (yang pertama) kemudian divortex dan di diamakan selama 10 menit dan hasilnya menjadi warna bening. Setelah diuji yang pertama kemudian di uji dengan yang kedua yaitu dengan menggunakan lowry A sebanyak 0,25 ml kemudian di vortex dan dibiarkan selama 30 menit dan menghitung pada spektrometer dengan panjang gelombang 570 nm.
Setelah mengadakan pembacaan, diperoleh absorbansi larutan standar dari 11 konsentrasi mulai dari konsentrasi 0 hingga 300. Dari hasil absorbansi ini , digunakan untuk membuat kurva protein standar sehingga diketahui rumus persamaan regresi yaitu Y = A + BX, dimana Y merupakan nilai absorbansi dan X merupakan kadar protein sampel. Rumus persamaan regresi menurut grafik adalah y=0,0054x + 0,3709.
Kemudian nilai absorbansi sampel (plasma darah, albumin dan susu) dimasukkan dalam persamaan diatas peroleh kadar protein masing-masing sampel sebagai berikut:
a.       Kadar protein susu: 131,31 µ/ml
b.      Kadar protein albumin:  292,43µ/ml
c.       Kadar protein plasma darah: 146,13 µ/ml
Dari hasil perhitungan diketahui nilai kadar protein pada albumin lebih besar dibandingkan kadar protein darah pada sampel susu dan plasma darah. Albumin (bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid.
Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin, kemudian diiris oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L dengan waktu paruh sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD dan terdiri dari 584 asam amino tanpa karbohidrat. Gen untuk albumin terletak pada kromosom 4, dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida dengan 15 ekson yang terbagi ke dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan merupakan triplikasi dari domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi menjadi masing-masing 2 sub-domain. Adapun fungsi albumin antara lain:
a.       Memelihara tekanan onkotik. Tekanan onkotik yang ditimbulkan oleh albumin akan memelihara fungsi ginjal dan mengurangi edema pada saluran pencernaan, dan dimanfaatkan dengan metode hemodilusi untuk menangani penderita serangan stroke akut.
b.      Mengusung hormon tiroid
c.       Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak
d.      Mengusung asam lemak menuju hati
e.       Mengusung obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat tersebut
f.       Mengusung bilirubin
g.      Mengikat ion Ca2+
h.      Sebagai larutan penyangga
i.         Sebagai protein radang fasa-akut negatif. Konsentrasi albumin akan menurun sebagai pertanda fasa akut respon kekebalan tubuh setelah terjadi infeksi, namun bukan berarti bahwa tubuh sedang dalam keadaan kekurangan nutrisi




BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
1.      Metode yang digunakan pada praktukum kali ini adalah metode lowry
2.      Uji Lowry didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu1+ oleh amida. Uji ini dapat dipengaruhi oleh berbagai larutan biokimia terlarut seperti deterjen, lipids, buffer dan agen pereduksi. Uji ini juga membutuhkan berbagai seri larutan standard yang masing-masing memiliki konsentrasi yang berbeda. Pada uji lowry ini juga, terdapat 2 larutan yang digunakanyaitu larutan lowry A dan larutan lowry B. Larutan Lowry A sendiri terdiri dari Natrium Karbonat dan Natrium Sulfat. Sedangkan larutam lowry B terdiri atas Molidat dan Fusfotustad dengan perbandingan 1:1.
3.      Dari hasil yang telah didapat adalah sebagai berikut, hasil tersebut di dapat dengan menggunakan rumus: y=0,0054x + 0,3709 diperoleh kadar protein masing-masing sampel yaitu:
a.       Kadar protein susu: 131,31 µ/ml
b.      Kadar protein albumin:  292,43µ/ml
c.       Kadar protein plasma darah: 146,13 µ/ml















DAFTAR PUSTAKA

Astuti. 2007. Petunjuk Praktikum Teknik Analisis Bahan Biologi. Yogyakarta: UNY
Slamet, Sudarmadji, dkk.1989. Analisis Bahan Makanan & Pertanian.  Yogyakarta ; Penerbit Liberty
Sudarmadji Slamet, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian; Yogyakarta; Liberty Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2009 Pukul 17.37 WIB

1 komentar: